Penyakit hepatitis C atau peradangan hati adalah penyakit yang bisa dialami pria atau wanita. Namun hepatitis C diketahui lebih banyak menyerang pria daripada wanita. Selain itu pria juga mengalami efek lebih parah yang dapat memicu sirosis, penyusutan organ dan kanker hati.

Apa Itu Hepatitis C?

Hepatitis C adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan yang mengakibatkan kerusakan jaringan hati jika tidak ditangani dengan tepat.

Peradangan kronis akibat hepatitis C diketahui sebagai salah satu penyebab utama terjadinya gagal hati dan transplantasi hati. Adanya masalah pada organ hati perlu diwaspadai karena umumnya gejala hepatitis terjadi tanpa disadari.

Meski dapat terjadi pada pria dan wanita, namun hepatitis C umumnya lebih banyak dialami para pria. Gejala yang dialami pria pun cenderung lebih berat sehingga membutuhkan masa penyembuhan lebih lama. 

Para ahli belum mengetahui mengapa pria cenderung mengalami hepatitis C lebih parah, namun hal ini diduga karena wanita memiliki hormon estrogen yang dapat mengurangi kerusakan organ.

Penyebab lainnya, pria cenderung mengalami kerusakan organ lebih parah dan mengalami sirosis karena tingkat konsumsi alkohol yang lebih tinggi pada pria.

Selain pengaruh hormon, faktor usia dan riwayat kesehatan seperti apakah pernah mengidap HIV dan infeksi virus lainnya juga memengaruhi risiko pria terkena hepatitis C. 

Baca Juga: Terkena Hepatitis C, Apa yang Harus Dilakukan?

Gejala Hepatitis C pada Pria

Gejala awal hepatitis C sangat beragam. Pada beberapa orang gejala hepatitis C dapat muncul seperti gejala flu. Sekitar 15-25% pengidap hepatitis C umumnya dapat sembuh dengan sendirinya atau bahkan tidak menunjukkan gejala. Hal ini yang menyebabkan seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami infeksi hepatitis C dan baru mengetahuinya ketika sudah parah.

Beberapa gejala hepatitis yang dapat muncul pada pria antara lain:

• Kelelahan
• Nafsu makan berkurang
• Demam
• Penurunan berat badan drastis
• Nyeri sendi
• Urine berwarna gelap
• Tinja berwarna abu-abu
• Penyakit kuning (perubahan warna kuning) pada kulit dan mata

Gejala-gejala ini muncul lebih parah pada pria dan baru muncul antara 2-26 minggu setelah terpapar virus.

Selain gejala di atas, terdapat beberapa gejala hepatitis C yang dapat muncul namun jarang terjadi. Beberapa gejala yang jarang terjadi terkait hepatitis pada pria antara lain:

• Spider vein atau pembuluh darah pecah-pecah
• Gatal di kulit (kolestasis)
• Lebih mudah berdarah dan memar
• Bengkak di kaki

Baca Juga: Bagaimana Hepatitis C dapat Berkembang Menjadi Sirosis Hati?

Penanganan Hepatitis C 

Penanganan hepatitis C tergantung dari tingkat keparahan infeksi virus. Pada hepatitis akut, Anda mungkin tidak membutuhkan penanganan khusus. Dokter dapat meresepkan obat antivirus agar hepatitis C tidak berkembang menjadi penyakit kronis.

Apabila pengidap hepatitis C sudah mengalami sirosis hati, maka penanganan akan disesuaikan dengan kondisi kerusakan hati. Pengobatan yang biasa diberikan biasanya meliputi obat untuk mengurangi kelebihan cairan di dalam tubuh, dan obat untuk mengurangi tekanan di organ hati.

Jika hepatitis C sudah berkembang menjadi sirosis hati yang parah, dokter dapat merekomendasikan untuk transplantasi hati. 

Penyakit hepatitis C perlu penanganan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi. Jika Anda memiliki faktor risiko ataupun gejala hepatitis C segera lakukan konsultasi ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!